Follow us: Subscribe via RSS Feed Connect on YouTube Connect on YouTube

askep diabetes melitus

askep diabetes melitus disini meliputi pengkajian pasien diabetes melitus,masalah keperawatan yang
kemungkinan timbul serta intervensi keperawatan dari masalah keperawatan pasien diabetes melitus

Pengkajian keperawatan diabetes melitus

  1. Riwayat Kesehatan Keluarga
  2. Adakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien ?
  3.  Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan Sebelumnya
  4. Berapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya, mendapat terapi insulin jenis apa, bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk menanggulangi penyakitnya
  5.  Aktivitas/ Istirahat :
  6. Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun
  7.  Sirkulasi
  8. Adakah riwayat hipertensi,IMA, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan tekanan darah
  9.  Integritas Ego
  10. Stress, ansietas
  11.  Eliminasi
  12. Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare
  13.  Makanan / Cairan
  14. Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus, penggunaan diuretik
  15.  Neurosensori
  16. Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot, parestesia,gangguan penglihatan
  17.  Nyeri / Kenyamanan
  18. Abdomen tegang, nyeri (sedang / berat)
  19.  Pernapasan
  20. Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak)
  21.  Keamanan
  22. Kulit kering, gatal, ulkus kulit 
langkah selanjutnya pada askep diabetes melitus adalah diagnosa keperawatan pada diabetes melitus serta intervensi yang bisa dilakukan

Diagnosa keperawatan diabetes melitus

Masalah Keperawatan atau diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada pasien dengan diabetes melitus
1.    Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan
2.    Kekurangan volume cairan
3.    Gangguan integritas kulit
4.    Resiko terjadi injury

Intervensi keperawatan
1.    Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan masukan oral, anoreksia, mual, peningkatan metabolisme protein, lemak.
      Tujuan : kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi
Kriteria Hasil :
  • Pasien dapat mencerna jumlah kalori atau nutrien yang tepat
  • Berat badan stabil atau penambahan ke arah rentang biasanya
Intervensi :
  • Timbang berat badan setiap hari atau sesuai dengan indikasi.
  • Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan pasien.
  • Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen / perut kembung, mual, muntahan makanan yang belum sempat dicerna, pertahankan keadaan puasa sesuai dengan indikasi.
  • Berikan makanan cair yang mengandung zat makanan (nutrien) dan elektrolit dengan segera jika pasien sudah dapat mentoleransinya melalui oral.
  • Libatkan keluarga pasien pada pencernaan makan ini sesuai dengan indikasi.
  • Observasi tanda-tanda hipoglikemia seperti perubahan tingkat kesadaran, kulit lembab/dingin, denyut nadi cepat, lapar, peka rangsang, cemas, sakit kepala.
  • Kolaborasi melakukan pemeriksaan gula darah.
  • Kolaborasi pemberian pengobatan insulin.
  • Kolaborasi dengan ahli diet.

2.    Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik.
Tujuan : kebutuhan cairan atau hidrasi pasien terpenuhi
Kriteria Hasil :
Pasien menunjukkan hidrasi yang adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi perifer dapat diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler baik, haluaran urin tepat secara individu dan kadar elektrolit dalam batas normal.

Intervensi :
  • Pantau tanda-tanda vital, catat adanya perubahan TD ortostatik
  • Pantau pola nafas seperti adanya pernafasan kusmaul
  • Kaji frekuensi dan kualitas pernafasan, penggunaan otot bantu nafas
  • Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan membran mukosa
  • Pantau masukan dan pengeluaran
  • Pertahankan untuk memberikan cairan paling sedikit 2500 ml/hari dalam batas yang dapat ditoleransi jantung
  • Catat hal-hal  seperti mual, muntah dan distensi lambung.
  • Observasi adanya kelelahan yang meningkat, edema, peningkatan BB, nadi tidak teratur
  • Kolaborasi : berikan terapi cairan normal salin dengan atau tanpa dextrosa, pantau pemeriksaan laboratorium (Ht, BUN, Na, K)

3.    Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status metabolik (neuropati perifer).
      Tujuan : gangguan integritas kulit dapat berkurang atau menunjukkan    penyembuhan.
Kriteria Hasil :
Kondisi luka menunjukkan adanya perbaikan jaringan dan tidak terinfeksi
Intervensi :
  • Kaji luka, adanya epitelisasi, perubahan warna, edema, dan discharge, frekuensi ganti balut.
  • Kaji tanda vital
  • Kaji adanya nyeri
  • Lakukan perawatan luka
  • Kolaborasi pemberian insulin dan medikasi.
  • Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi.


4.    Resiko terjadi injury berhubungan dengan  penurunan fungsi penglihatan
Tujuan : pasien tidak mengalami injury
Kriteria Hasil : pasien dapat memenuhi kebutuhannya tanpa mengalami injury
Intervensi :
  • Hindarkan lantai yang licin.
  • Gunakan bed yang rendah.
  • Orientasikan klien dengan ruangan.
  • Bantu klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari
  • Bantu pasien dalam ambulasi atau perubahan posisi


DAFTAR PUSTAKA

Luecknote, Annette Geisler, Pengkajian Gerontologi alih bahasa Aniek Maryunani, Jakarta:EGC, 1997.

Doenges, Marilyn E, Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3 alih bahasa I Made Kariasa, Ni Made Sumarwati, Jakarta : EGC, 1999.

Carpenito, Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih bahasa YasminAsih, Jakarta : EGC, 1997.

Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.

Ikram, Ainal,  Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Diabetes Mellitus Pada Usia Lanjut jilid I Edisi ketiga, Jakarta : FKUI, 1996.

Arjatmo Tjokronegoro. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet 2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 2002

demikian askep diabetes melitus yang dapat kami sampaikan, untuk diingat bahwa pengkajian, masalah atau diagnosa keperawatan diabetes melitus serta intervensi keperawatan diabetes melitus tidaklah selalu sama, tergantung pada kondisi pasien diabetes melitus itu sendiri

Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

 
askepdb.blogspot.com © Copyright 2012. All Rights Reserved.
Created by: George Robinson.
Proudly powered by Blogger.
imagem-logoBack to TOP