Follow us: Subscribe via RSS Feed Connect on YouTube Connect on YouTube

MACAM OTITIS MEDIA,PENYEBAB SERTA PENATALAKSANAAN OTITIS MEDIA

otitis media mulai dari definisi,jenis otitis media yang meliputi Otitis Media Akut,Otitis Media Serosa (Otitis media dengan efusi),Otitis Media Kroni, penyebab otitis media serta patofisiologi terjadinya otitis media dan penatalaksanaan medis atau pengobatan dari otitis media

Pengertian Otitis media

Otitis media adalah inflamasi pada bagian  telinga tengah. Otitis media sebenarnya adalah diagnosa yang paling sering dijumpai pada anak – anak di bawah usia 15 tahun.

Jenis otitis media

Ada 3 ( tiga ) jenis otitis media yang paling umum ditemukan di klinik, yaitu : 
  1. Otitis Media Akut
  2. Otitis Media Serosa (Otitis media dengan efusi)
  3. Otitis Media Kronik
Otitis media akut adalah  keadaan  dimana terdapatnya cairan di dalam telinga tengah dengan tanda dan gejala infeksi.

Otitis media serosa / efusi adalah keadaan terdapatnya cairan di dalam telinga tengah  tanpa adanya tanda dan gejala infeksi aktif. Secara teori, cairan ini sebagai akibat tekanan negative dalam telinga tengah yang disebabkan oleh obstruksi tuba eustachii. Pada penyakit ini, tidak ada agen penyebab definitive yang telah diidentifikasi, meskipun otitis media dengan efusi lebih banyak  terdapat  pada anak yang telah sembuh dari otitis media akut dan biasanya dikenal dengan “glue ear”. Bila terjadi  pada orang dewasa,  penyebab lain yang mendasari terjadinya  disfungsi tuba eustachii harus dicari. Efusi telinga tengah sering terlihat pada pasien setelah mengalami radioterapi dan barotrauma ( eg : penyelam ) dan pada pasien dengan  disfungsi tuba eustachii  akibat infeksi  atau alergi saluran napas atas yang terjadi.

 Otitis media kronik sendiri adalah kondisi yang berhubungan dengan patologi jaringan irreversible dan biasanya disebabkan oleh episode berulang otitis media akut yang tak tertangani. Sering berhubungan  dengan perforasi menetap  membrane timpani. Infeksi kronik telinga tengah tak hanya mengakibatkan  kerusakan membrane timpani tetapi juga dapat menghancurkan osikulus  dan hampir selalu melibatkan mastoid.
Sebelum penemuan antibiotic, infeksi mastoid merupakan infeksi yang mengancam jiwa. Sekarang, penggunaan antibiotic yang bijaksana pada otitis media akut telah menyebabkan  mastoiditis koalesens akut menjadi jarang.

Kebanyakan kasus mastoiditis akut sekarang ditemukan pada pasien  yang tidak mendapatkan perawatan telinga yang memadai dan mengalami infeksi telinga yang tak ditangani. Mastoiditis kronik lebih sering, dan beberapa dari infeksi kronik ini, dapat mengakibatkan pembentukan kolesteatoma, yang merupakan pertumbuhan kulit ke dalam ( epitel skuamosa ) dari lapisan luar membrane timpani ke telinga tengah. Kulit dari membrane timpani lateral membentuk kantong luar, yang akan berisi kulit yang telah rusak dan bahan sebaseus. Kantong dapat melekat ke struktur telinga tengah dan mastoid. Bila tidak ditangani, kolesteatoma dapat tumbuh terus dan menyebabkan paralysis nervus fasialis ( N. Cranial VII ), kehilangan pendengaran sensorineural dan/ atau gangguan keseimbangan (akibat erosi telinga dalam) dan abses otak.

Etiologi / Penyebab otitis media

Penyebab utama otitis media akut adalah masuknya bakteri patogenik ke dalam telinga tengah yang normalnya adalah steril. Paling sering terjadi  bila terdapat disfungsi tuba eustachii seperti obstruksi yang disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan atas, inflamasi jaringan disekitarnya (eg : sinusitis, hipertrofi adenoid) atau reaksi alergik ( eg : rhinitis alergika). Bakteri yang umum ditemukan sebagai organisme penyebab adalah  Streptococcus peneumoniae, Hemophylus influenzae,  Streptococcus pyogenes, dan Moraxella catarrhalis.

Patofisiologi otitis media

Pada gangguan ini biasanya terjadi disfungsi tuba eustachii seperti obstruksi yang diakibatkan oleh infeksi saluran nafas atas, sehingga timbul tekanan negative di telinga tengah. Sebaliknya, terdapat gangguan drainase cairan telinga tengah dan kemungkinan refluks sekresi esophagus  ke daerah ini yang secara normal bersifat steril. Cara masuk bakteri pada kebanyakan pasien kemungkinan melalui tuba eustachii akibat kontaminasi secret dalam  nasofaring. Bakteri juga dapat masuk telinga tengah bila ada perforasi membran tymphani. Eksudat  purulen biasanya ada dalam telinga tengah dan mengakibatkan  kehilangan pendengaran konduktif. 

Manifestasi Klinis

Otitis Media Akut
Gejala otitis media dapat bervariasi menurut beratnya infeksi dan bisa sangat ringan dan sementara atau sangat berat. Keadaan ini biasanya unilateral pada orang dewasa.
Membrane tymphani merah, sering menggelembung tanpa tonjolan tulang yang dapat dilihat, tidak bergerak pada otoskopi pneumatic ( pemberian tekanan positif atau negative pada telinga tengah dengan insulator balon yang dikaitkan ke otoskop ), dapat mengalami perforasi.
Otorrhea, bila terjadi rupture membrane tymphani
Keluhan nyeri telinga ( otalgia )
Demam
Anoreksia
Limfadenopati servikal anterior
Otitis Media Serosa

Pasien mungkin mengeluh kehilangan pendengaran, rasa penuh  atau gatal dalam telinga atau perasaan bendungan, atau bahkan suara letup atau berderik, yang terjadi  ketika tuba eustachii berusaha membuka. Membrane tymphani tampak kusam (warna kuning redup sampai abu-abu pada otoskopi pneumatik, dan dapat terlihat gelembung udara dalam telinga tengah. Audiogram biasanya menunjukkan adanya kehilangan pendengaran konduktif.

Otitis Media Kronik
Gejala dapat minimal, dengan berbagai derajat kehilangan pendengaran dan terdapat otorrhea intermitten atau persisten yang berbau busuk. Biasanya tidak ada nyeri kecuali pada kasus mastoiditis akut, dimana daerah post aurikuler menjadi nyeri tekan dan bahkan merah dan edema. Kolesteatoma, sendiri biasanya tidak  menyebabkan nyeri. Evaluasi  otoskopik membrane timpani memperlihatkan adanya perforasi, dan kolesteatoma dapat terlihat sebagai masa putih di belakang membrane timpani  atau keluar ke kanalis eksterna melalui lubang perforasi. Kolesteatoma  dapat juga tidak terlihat  pada pemeriksaan oleh ahli otoskopi. Hasil audiometric pada kasus kolesteatoma sering memperlihatkan kehilangan pendengaran konduktif atau campuran.

Pemeriksaan Diagnostik otitis media

1. Otoscope untuk melakukan auskultasi pada bagian telinga luar
2. Timpanogram  untuk mengukur keseuaian dan kekakuan membrane timpani
3. Kultur dan uji sensitifitas  ; dilakukan bila dilakukan timpanosentesis (Aspirasi  jarum dari telinga tengah melalui membrane timpani).

Penatalaksanaan Medis otitis media

    Hasil  penatalaksanaan  otitis media bergantung pada efektifitas  terapi ( e.g :  dosis antibiotika oral yang diresepkan dan durasi terapi ), virulensi bakteri, dan status fisik klien
Antibiotik dapat digunakan untuk otitis media akut. Pilihan pertama adalah Amoksisilin; pilihan kedua – digunakan bila diperkirakan organismenya resisten terhadap amoksisilin – adalah amoksisilin dengan klavulanat  (Augmentin ; sefalosporin generasi kedua), atau trimetoprin sulfametoksazol. Pada klien yang alergi penisilin, dapat diberikan eritronmisin dan sulfonamide atau trimetoprim – sulfa.
Untuk otitis media serosa ( otitis  media dengan efusi ), terapi yang umum dilakukan adalah menunggu. Keadaan ini umumnya sembuh sendiri dalam 2 bulan.
Untuk otitis media serosa yang persisten, dianjurkan untuk melakukan   miringotomi. Miringotomi adalah prosedur bedah dengan memasukkan selang penyeimbang tekanan ke dalam membrane timpani. Hal ini memungkinkan ventilasi dari telinga tengah, mengurangi tekanan negative dan memungkinkan drainase cairan. Selang itu umumnya lepas sendiri setelah 6 sampai 12 bulan. Kemungkinan komplikasinya adala atrofi membrane timpani, timpanosklerosis (parut pada membrane timpani), perforasi kronik, dan kolesteatoma.

demikian yang dapat kami sampaikan tentang otitis media mulai dari definisi,jenis otitis media yang meliputi Otitis Media Akut,Otitis Media Serosa (Otitis media dengan efusi),Otitis Media Kroni, penyebab otitis media serta patofisiologi terjadinya otitis media dan penatalaksanaan medis atau pengobatan dari otitis media, semoga bermanfaat
Share this article :

23 comments:

  1. This is the most interesting information and fit into our topic. I want to share it with my friends

    obat amandel

    obat amandel

    obat amandel

    BalasHapus
  2. sharing information is the most noble thing. Thank you for providing information in your article.

    Penyebab Tipes Sering Kambuh

    Buah-Buahan Untuk Penderita Tipes

    BalasHapus
  3. Hopefully tomorrow you can present more interesting information like this.
    Penyebab Terjadinya Arteriosklerosis

    BalasHapus
  4. Thank you for your cooperation, hopefully it can pay off.
    Biaya Operasi Tumor Rahang

    BalasHapus
  5. Your article is good, hopefully it can work well together.
    Obat Tradisional Batu Ginjal

    BalasHapus
  6. The information you provide is very helpful and can also be used as an experience.

    Essen Ikan Lele paling Ampuh

    BalasHapus
  7. Terimakasih banyak informasinya,.
    http://bit.ly/2wtC5j4

    BalasHapus
  8. Good information, visit our website if you have a hobby of fishing.

    Umpan Ikan Patin Untuk Di Waduk

    BalasHapus

 
askepdb.blogspot.com © Copyright 2012. All Rights Reserved.
Created by: George Robinson.
Proudly powered by Blogger.
imagem-logoBack to TOP